Thanks For Viewing My Blog

Monday 17 October 2011

Puisi Pertama Yang Dicipta... Cer Baca, Ada Bakat Tak?

Mimpi apa la I nih sampai post 2 entry dalam masa satu hari? Hahaha... Dah2, korang diam je lah. Blog I, suka hati I lah.

I tak kesah pon ada orang ke tak baca blog nih. I menulis bukannya nak suruh orang ramai baca blog I atau follow I ramai-ramai. Kalau ada yang baca dan follow itu lebih baik sebenarnya... Hahaha.

Alright, drop the mukaddition yang amat gonjeng nih. Ada yang tak faham kan mukaddition tuh apa? Biar I terangkan, mukaddition tuh ialah gabungan antara mukaddimah dan introduction. So, jadilah MUKADDITION.

Di bawah ni puisi yang I create secara spontan semasa I duduk sorang2 dekat bus stop. Sementara menunggu tuh, I try buat satu puisi untuk menunjukkan bahawa I pun boleh create my own puisi even I bukan orang kuat sastera. Muahahaha


Sila baca dengan nada yang betul seolah-olah anda seorang penyajak yang berwibawa :

Seorang ibu muda kehujanan di sebuah pondok menunggu bas,
menghitung-hitung kenderaan yang lalu lalang,
mencongak-congak bilangan titis air hujan,
larian air hujan yang tadinya mengalir deras,
jatuh ke dalam longkang besar itu,
semakin  perlahan,
tanda hujan makin reda,
tapi ibu muda itu masih setia di situ,
di bawah pondok bas itu,
waktu berlalu dengan pantasnya,
dari saat ke minit,kini ke jam,
mengajar ibu muda itu erti ketabahan dan kesabaran,
dia duduk bertemankan deruman enjin kenderaan yang lalu lalang,
silau bilau dari petir yang sabung menyabung,
dan yang pastinya ibu muda itu belum pasti bila waktunya bas akan tiba,
dan membawanya pulang ke rumah untuk bertemu dengan 'anak comelnya'
kini ibu muda itu tersenyum,
pondok bas yang tadinya tempat menumpang teduh telah ditinggalkan,
bas sudah tiba untuk membawanya pulang,
hatinya berbunga kerana anak kecilnya yang comel akan bertemu ibunya nanti.


Sekian...

Maaf sajak ini mungkin pelik dan tiada perenggan.. keh keh keh

Oh ya, sesiapa yang ada tajuk untuk puisi ini dipersilakan ya...

Betapa Berharganya Seorang Wanita.

Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya,"Mengapa begitu lama Engkau menciptakan wanita, Tuhan???"

Tuhan menjawab,"Sudahkah engkau melihat setiap detail yang telah Aku ciptakan untuk wanita?" Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan kerisauan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".

Malaikat menjawab dan takjub,"Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin!

Tuhan menjawab,"Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan boleh bekerja 18 jam sehari".

Malaikat mendekati dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,"Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"

Tuhan menjawab,"Itu tidak seperti apa yang kau bayangkan, itu adalah air mata."

"Untuk apa???", tanya malaikat.

Tuhan melanjutkan,"Air mata adalah salah satu cara dia menunjukkan kegembiraan,kerisauan,cinta,kesepian, penderitaan,dan kebanggaan,serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona lelaki,ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki oleh wanita.

Dia dapat mengatasi beban lebih baik dari lelaki,dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri,dia mampu tersenyum ketika hatinya menjerit kesedihan,mampu menyanyi ketika menangis, menangis saat terharu,bahkan tertawa ketika ketakutan.

Dia berkorban demi orang yang dicintainya,dia mampu berdiri melawan ketidakadilan,dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang,dia gembira dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia,dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran.

Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian,tapi dia mampu mengatasinya.Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.

Allah S.W.T berfirman:

"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia, namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan."

"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya. "

"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh."

"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya."

"Aku memberinya kekuatan untuk menyokong suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya."

"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu."

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan."

"Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya,sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada."

"CINTANYA TANPA SYARAT. HANYA ADA SATU YANG KURANG DARI WANITA,DIA SELALU LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA..."

Wallahu'alam..............






Saturday 8 October 2011

A Cogitation From Me Before Drop Off.



Sometimes people come into your life and you know right away that they were meant to be there...to serve some sort of purpose, teach you a lesson or help figure out who you are or who you want to become. You never know who these people may be but you lock eyes with them, you know that very moment that they will affect your life in some profound way.

And sometimes things happen to you at the time that may seem horrible, painful and unfair, but in reflection you realize that without overcoming those obstacles you would never realize your potential, strength, will power or heart.


Everything happens for a reason. Nothing happens by chance or by means of luck. Illness, love, lost moments of true greatness and sheer stupidity all occur to test limits of your soul.

Without these small tests, life would be like a smoothly paved, straight, flat road to nowhere safe and comfortable but dull and utterly pointless.


The people you meet affect your life. The successes and downfalls that you experience can create whom you are, and the bad experiences can be learned from. In fact they are probably the most poignant and important ones. If someone hurts you, betrays you or breaks your heart, forgive them because they have helped you learn about trust and the importance of being cautious to whom you open your heart.


If someone loves you, love them back unconditionally, not only because they love you, but also because they are teaching you to love and open your heart and eyes to little things. Make every day count. Appreciate everything that you possibly can, for you may never experience it again. Talk to people whom you have never talked to before, and actually listen. Let yourself fall in love, break free and set your sights high. Hold your head up because you have every right to.

Tell yourself you are a great individual and believe in yourself, for if you don't believe in yourself, no one else will believe in you. Create your own life and then go out and live it.





Thursday 6 October 2011

SELAMI HATI,
SELAMI JIWA,
SELAMI LAUTAN DALAM...